đź’Š Kalbe Farma Siap Bagi Dividen Rp 1,7 Triliun & Buyback Saham, Fokus Perkuat Bisnis Onkologi!

602Hub – PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), salah satu pemain utama industri farmasi nasional, mengumumkan dua kebijakan strategis usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 22 Mei lalu: distribusi dividen tunai senilai triliunan rupiah dan rencana buyback saham dalam jumlah signifikan. Langkah ini mencerminkan pendekatan proaktif perusahaan dalam menjaga nilai pemegang saham di tengah prospek pertumbuhan industri kesehatan yang kian dinamis.


đź’° Dividen Rp 1,7 Triliun, Cerminan Kinerja Solid

Kalbe mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp1,7 triliun, setara 52% dari total laba bersih tahun buku 2024 yang tercatat sebesar Rp3,24 triliun—tumbuh lebih dari 17% secara tahunan (YoY). Dengan jumlah tersebut, pemegang saham akan menerima dividen sebesar Rp36 per lembar saham.

Jika dibandingkan dengan harga saham KLBF yang berada di kisaran Rp1.440, dividen yield yang dihasilkan sekitar 2,5%. Untuk sektor farmasi yang dikenal defensif, angka ini terbilang menarik, terutama bagi investor yang mengincar stabilitas portofolio dan pendapatan pasif rutin.


🔄 Buyback Saham Maksimal Rp250 Miliar

Selain dividen, Kalbe juga mengumumkan rencana pembelian kembali saham (buyback) dengan nilai maksimal Rp250 miliar. Buyback ini ditujukan untuk memberikan stabilitas harga saham dan memperkuat persepsi pasar terhadap fundamental perusahaan.

Menurut manajemen, kebijakan ini adalah bentuk keyakinan terhadap kinerja jangka panjang perusahaan sekaligus respons terhadap kondisi pasar yang fluktuatif.


📊 Proyeksi 2025: Target Tumbuh Hingga 10%

Kalbe menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih di kisaran 8%–10% pada tahun 2025. Empat segmen utama yang menjadi fokus adalah:

  • Farmasi (obat resep)

  • Produk kesehatan konsumen

  • Nutrisi

  • Distribusi dan logistik farmasi

Di samping itu, perusahaan juga memperkuat pendekatan digitalisasi, baik dalam pemasaran maupun edukasi publik tentang pola hidup sehat—selaras dengan tren peningkatan kesadaran kesehatan pascapandemi.


🏭 Investasi Strategis di Onkologi: Fokus Baru Kalbe

Salah satu langkah ekspansi utama Kalbe adalah pengembangan pabrik onkologi melalui anak usaha PT Global Onkolab Farma. Inisiatif ini menjadi bagian dari upaya memperkuat kapasitas produksi obat kanker di dalam negeri—segmen yang diperkirakan akan menjadi tulang punggung pertumbuhan jangka panjang industri farmasi.

Data dari BPOM dan Kemenkes menunjukkan bahwa permintaan obat onkologi di Indonesia meningkat lebih dari 10% per tahun, namun sebagian besar masih bergantung pada impor. Dengan produksi lokal, Kalbe tidak hanya memperbaiki margin, tapi juga meningkatkan ketahanan pasokan.


🏗️ Capex Rp1 Triliun Disiapkan untuk Ekspansi & Digitalisasi

Untuk mendukung agenda strategis tersebut, Kalbe mengalokasikan belanja modal (capex) senilai Rp1 triliun di tahun depan. Dana ini akan dialokasikan untuk:

  • Modernisasi dan perawatan fasilitas produksi

  • Ekspansi lini produksi onkologi

  • Peningkatan efisiensi distribusi melalui digitalisasi rantai pasok

Menurut analis Mirae Asset, alokasi ini dianggap efisien dan selaras dengan arah pertumbuhan industri, khususnya di sektor obat khusus dan consumer health yang tumbuh cepat.


đź§© Kesimpulan: KLBF Jaga Value dan Siap Tumbuh

Kombinasi antara pembagian dividen besar, aksi buyback, dan ekspansi strategis menunjukkan bahwa Kalbe berusaha menjaga momentum pertumbuhan sekaligus tetap memberikan nilai tambah kepada investor. Dengan profil saham yang stabil, fundamental kuat, dan fokus pada diversifikasi lini bisnis, KLBF tetap relevan bagi investor jangka panjang.

Bagi kamu yang mencari saham sektor kesehatan dengan rekam jejak kinerja baik, manajemen solid, dan kebijakan dividen yang konsisten—KLBF layak berada dalam watchlist strategismu.

📍Ikuti terus insight korporasi dan analisis emiten unggulan hanya di 602Hub – Smart Strategy, Clear Insight.

Scroll to Top