602hub.com – Pemerintah memasang target cukup ambisius untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2026, yaitu di kisaran 5,2% hingga 5,8%. Angka ini lebih tinggi dibanding proyeksi pertumbuhan di 2025 yang berkisar 5%.
Target tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Sidang Paripurna DPR, Selasa (20/5), saat membacakan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026.
📈 Apa yang Jadi Andalan Pemerintah?
Menurut Sri Mulyani, kunci utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di 2026 adalah:
-
Menjaga daya beli masyarakat
-
Menstabilkan harga barang kebutuhan pokok
-
Menciptakan lebih banyak lapangan kerja
-
Mendorong transformasi ekonomi, khususnya lewat hilirisasi SDA (sumber daya alam)
-
Memperbaiki iklim investasi dan kualitas SDM
Dengan strategi ini, pemerintah berharap konsumsi rumah tangga sebagai penggerak utama ekonomi bisa tetap kuat.
🌍 Tantangan Masih Banyak
Meskipun proyeksi pertumbuhan terlihat optimis, Sri Mulyani juga mengingatkan bahwa kondisi global masih penuh ketidakpastian. Mulai dari risiko geopolitik, fluktuasi harga komoditas, hingga perlambatan ekonomi negara-negara besar seperti Tiongkok dan Eropa — semuanya bisa berdampak ke Indonesia.
🎯 Menuju Indonesia Maju 2045
Sri Mulyani menegaskan bahwa target 2026 ini adalah langkah awal untuk mencapai visi besar Indonesia Maju 2045, yaitu pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang bisa mencapai 8% dalam beberapa tahun ke depan.
Kuncinya, kata beliau, ada pada reformasi struktural yang konsisten, serta sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta.
🧠 Info Tambahan:
Sebagai catatan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I 2025 tercatat di angka 4,87%, sedikit di bawah ekspektasi pasar. Maka dari itu, target 5,2–5,8% di 2026 ini tergolong cukup optimis, dan perlu didukung lewat:
-
Akselerasi proyek-proyek infrastruktur strategis
-
Dorongan pada ekonomi digital dan UMKM
-
Peningkatan ekspor lewat hilirisasi dan diversifikasi pasar
📌 Kesimpulan
Pemerintah sudah menetapkan arah dan strategi menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat di 2026. Tapi tentu saja, pencapaiannya butuh kerja keras, kolaborasi, dan respons cepat terhadap dinamika global.