602hub.com β Pendanaan dari perusahaan modal ventura ke sektor fintech lending mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir. Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan tren penurunan yang cukup konsisten sejak akhir tahun lalu.
-
Desember 2024: Rp 9,23 miliar
-
Januari 2025: turun jadi Rp 6,70 miliar
-
Februari 2025: kembali turun ke Rp 5,92 miliar
π Kenapa Bisa Turun?
Menurut Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan dan Modal Ventura OJK, penurunan ini dipengaruhi oleh efek “tech winter” yang sempat melanda industri teknologi global tahun lalu.
Akibatnya, banyak perusahaan modal ventura mengubah arah fokus bisnisnya, dan mulai melirik sektor riil sebagai target pendanaan yang dinilai lebih stabil dan berdampak nyata ke ekonomi.
πΌ Modal Ventura Kini Lebih Suka Sektor Riil
Agusman menjelaskan bahwa saat ini, modal ventura lebih banyak masuk ke sektor-sektor riil, seperti pertanian, manufaktur, dan UMKM. Harapannya, ini bisa memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan industri modal ventura secara keseluruhan.
π Fintech Masih Punya Harapan
Meski sedang mengalami penurunan pendanaan, OJK tetap optimis. Agusman menyebut bahwa penguatan dan perbaikan yang terus dilakukan di sektor fintech lending bisa kembali menarik perhatian investor dan modal ventura di masa depan.
βIndustri fintech tetap punya potensi, asal terus perbaiki kinerja dan tata kelola,β ujar Agusman dalam keterangannya, Senin (19/5).
π Kondisi Terkini Modal Ventura
Per Maret 2025, total nilai pembiayaan modal ventura tercatat sebesar Rp 16,73 triliun. Angka ini mengalami sedikit kontraksi 0,34% secara tahunan, tapi masih tergolong stabil di tengah kondisi pasar yang dinamis.
π Kesimpulan
Turunnya pendanaan ke fintech lending bukan akhir segalanya. Industri teknologi keuangan tetap punya peluang, apalagi jika bisa beradaptasi dan menunjukkan performa yang sehat dan berkelanjutan. Di sisi lain, pergeseran ke sektor riil menunjukkan bahwa pelaku modal ventura kini lebih berhati-hati dan realistis dalam menempatkan dananya.