602Hub β PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), emiten tambang logam milik negara, menunjukkan performa operasional dan keuangan yang solid di awal 2025. Di tengah tren kenaikan harga emas dan prospek cerah sektor nikel, perusahaan mencatat pertumbuhan yang mencolok dalam pendapatan dan volume penjualan. Di saat yang sama, keterlibatan dalam proyek energi baru berbasis baterai kendaraan listrik (EV) memperkuat positioning jangka panjang ANTM dalam industri hilirisasi tambang strategis.
π Emas Menjadi Kontributor Utama Kinerja Kuartal I-2025
Penjualan emas ANTM meningkat signifikan sebesar 93% YoY menjadi 13,7 ton pada Q1 2025βsetara dengan 31% dari target tahunan sebesar 44 ton. Kenaikan ini didorong oleh:
-
Tingginya harga emas global akibat ketegangan geopolitik dan permintaan lindung nilai
-
Kuatnya permintaan ritel domestik
-
Realisasi awal kerja sama pengiriman emas ke Freeport, dengan kontrak pengiriman sebesar 30 ton per tahun, di mana 1 ton telah dikirim pada kuartal pertama
βοΈ Segmen Nikel Mengukuhkan Posisi ANTM di Rantai Pasok Global
Selain emas, ANTM mencatat pertumbuhan signifikan dalam penjualan bijih nikel, dengan volume mencapai:
-
Penjualan: 3,83 juta wet metric ton (wmt) β naik 282% YoY
-
Produksi: 4,63 juta wmt β naik 221% YoY
Target produksi sepanjang tahun ditetapkan sebesar 16,9 juta wmt dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB). Selain bijih nikel mentah, kontributor margin tertinggi berasal dari produk nikel olahan, termasuk feronikel, yang memberikan EBITDA margin lebih tinggi secara struktural.
π Diversifikasi Bisnis: Proyek Strategis di Sektor Baterai EV
ANTM menjadi salah satu pemain kunci dalam konsorsium baterai EV nasional, bersama mitra global seperti CBL (Contemporary Amperex Group). Beberapa inisiatif strategis:
-
Smelter RKEF di Halmahera Timur (kapasitas nikel matte) β ANTM memegang 30%, total investasi US$ 1,4 miliar
-
Smelter HPAL (proses leaching tekanan tinggi) β ANTM memiliki porsi 40%, konstruksi ditargetkan mulai 2026
Proyek-proyek ini dinilai krusial dalam menyiapkan fondasi pendapatan baru dari sektor energi terbarukan berbasis logam baterai, terutama nikel, kobalt, dan mangan.
ποΈ Hilirisasi Bauksit: Progres Smelter Alumina di Kalimantan Barat
ANTM juga memperluas diversifikasi melalui proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalbar, yang dikelola bersama Inalum. ANTM memegang 40% saham. Fasilitas ini bertujuan memperkuat rantai pasok hilirisasi bauksit nasional, sebagai bagian dari kebijakan larangan ekspor bahan mentah.
π Proyeksi Keuangan dan Rekomendasi Analis
Kombinasi dari peningkatan volume produksi dan harga komoditas global mendasari proyeksi pertumbuhan laba bersih ANTM sebesar 30% YoY menjadi Rp6,15 triliun pada akhir 2025.
Analis | Rekomendasi | Target Harga |
---|---|---|
Maybank Sekuritas | Buy | Rp 3.000 |
Kiwoom Sekuritas | Hold | Rp 2.900βRp 3.000 |
OCBC Sekuritas | Buy | Rp 3.000 |
Faktor pendukung outlook positif:
-
Diversifikasi produk dan pasar ekspor
-
Partisipasi aktif dalam ekosistem EV nasional
-
Konsistensi kinerja operasional dan kontrol biaya
β οΈ Risiko yang Tetap Perlu Dicermati
Meskipun prospek ANTM terbilang positif, beberapa risiko eksternal perlu dimonitor, termasuk:
-
Fluktuasi harga emas dan nikel global
-
Potensi over-supply logam dasar akibat ekspansi smelter di Asia
-
Keterlambatan proyek hilirisasi, terutama dalam fase konstruksi HPAL dan SGAR
π Kesimpulan 602Hub: ANTM dalam Posisi Strategis untuk Pertumbuhan Jangka Menengah
ANTM tampil impresif di kuartal awal 2025 dengan kombinasi pertumbuhan volume, diversifikasi bisnis, dan posisi yang kuat dalam roadmap hilirisasi nasional. Emiten ini dinilai layak dipertimbangkan bagi investor yang memiliki horizon jangka menengah hingga panjang di sektor pertambangan logam dasar dan energi transisi.
πIkuti insight terkini seputar sektor tambang, logam strategis, dan saham berbasis energi baru hanya di 602Hub β Smart Strategy, Clear Insight.