602hub.com – Ada angin segar dari Bank Indonesia (BI). Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan ini, BI diprediksi bakal menurunkan suku bunga acuan (BI rate) sebesar 25 basis poin (bps). Kalau benar terjadi, BI rate akan turun ke level 5,5% dari sebelumnya 5,75%.
Kabar ini disambut positif banyak pihak, karena bisa jadi sinyal bahwa ekonomi nasional mulai masuk fase pemulihan dan pemerintah ingin mendorong konsumsi serta investasi lebih agresif.
💡 Kenapa BI Diprediksi Pangkas Bunga?
Menurut Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank Permata, kondisi domestik saat ini cukup kondusif untuk pelonggaran moneter.
-
Inflasi April 2025 terkendali di 1,95% (masih dalam target BI: 1,5%–3,5%)
-
Pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 melambat jadi 4,87%, artinya butuh dorongan agar permintaan naik
-
Surplus perdagangan juga meningkat tajam jadi US$10,92 miliar
Dari sisi global pun mendukung. Inflasi di AS menurun dan The Fed diramal segera memangkas bunga. Bahkan, ada kesepakatan dagang sementara antara AS dan Tiongkok yang menurunkan tarif bea masuk dari level ekstrem ke 30% dan 10% selama 90 hari.
💱 Rupiah Kuat, Waktunya Gas?
Rupiah juga menunjukkan penguatan yang konsisten.
-
Hingga 16 Mei 2025, rupiah naik 0,98%
-
Kurs sudah stabil di bawah Rp16.500 per dolar AS
Menurut Andry Asmoro dari Bank Mandiri, kondisi ini ideal untuk BI memangkas suku bunga. Pasar juga mulai percaya diri dengan konsensus bunga acuan di kisaran 5,25% dalam waktu dekat.
🔎 Tapi Ada yang Masih Wait and See
Nggak semua analis sependapat. David Sumual dari BCA memperkirakan BI akan menahan suku bunga dulu, setidaknya sampai akhir tahun. Alasannya:
-
Ketidakpastian dari kebijakan tarif resiprokal AS
-
The Fed sendiri masih belum benar-benar turunkan suku bunga
-
Belanja pemerintah belum optimal pasca pemilu
Menurut David, perlambatan ekonomi kemarin lebih karena “efek tahun lalu” yang cukup tinggi karena momen politik dan lonjakan konsumsi.
📌 Kenapa Ini Penting Buat Kamu?
Kalau suku bunga acuan diturunkan:
-
Kredit bisa lebih murah → peluang buat UMKM dan sektor riil untuk ekspansi
-
Pasar saham dan obligasi bisa lebih bergairah → good news buat investor
-
Rupiah bisa makin stabil → iklim investasi membaik
Tapi tentu, semuanya tetap bergantung pada kondisi global dan keberanian BI ambil keputusan.
✨ Kesimpulan
Pemangkasan BI rate ke 5,5% jadi harapan baru untuk mendorong perekonomian domestik. Walau belum pasti, peluangnya cukup besar. Kita tunggu keputusan BI dalam RDG bulan ini.