Ketika Pemimpin Duduk, Mendengar, dan Bercanda

Di antara monitor dan printer yang tak pernah berhenti bersuara, ada momen sederhana yang menyentuh — Pak Daud, Kepala KPP Pratama Mojokerto, duduk santai berbincang dengan Mbak Raisa, sang sekretaris andalan yang katanya… “anak kesayangan kantor” 😄

Bukan rapat resmi. Bukan pula pengarahan strategis. Hanya obrolan ringan, tapi penuh makna. Kadang soal pekerjaan, kadang soal kehidupan. Kadang diselipi nasihat, kadang dibumbui candaan khas kepala kantor: tenang, tapi mengena.

Begitulah Pak Daud — di tengah padatnya jadwal dan beratnya tanggung jawab sebagai pimpinan, beliau tak lupa menyisihkan waktu untuk mendengar. Sebuah bentuk kepemimpinan yang bukan hanya mengatur dari atas, tapi merangkul dari dekat.

Mbak Raisa pun, meski sering dijuluki “pegawai spesial paket komplit: pintar, rajin, dan sering dapat wejangan”, tetap rendah hati dan siap sedia. Mulai dari atur jadwal, jadi notulen, jaga rahasia kantor, sampai jadi tempat curhat teman-teman yang butuh sandaran (atau butuh printer nyala) 😅

Karena memang begitulah budaya kita di KPP Mojokerto:
Guyub, rukun, migunani.
Di mana pimpinan bukan sekadar figur, tapi juga pendengar.
Dan pegawai bukan sekadar pelaksana, tapi juga sahabat yang selalu dijaga.

Scroll to Top